Karakteristik Konsumen Indonesia
1.
Memiliki pola pikir jangka pendek.
Pola pikir adalah hal dasar bagi seseorang dalam
membuat keputusan. Keputusan yang diambil akan memberi pengaruh dalam jangka
pendek. Pola piker jangka pendek hanya memperhatikan manfaat dalam jangka waktu
pendek saja. Oleh karena itu, produk-produk instan laku di pasar Indonesia.
2.
Tidak memiliki perencanaan.
Konsumen Indonesia tidak memiliki perencanaan dalam
hidup mereka termasuk dalam membuat perencanaan dalam berbelanja. Perencanaan
dalam berbelanja dapat diwujudkan dalam bentuk daftar belanja. Daftar belanjaan
ini mengurangi pembelian yang tidak direncanakan. Oleh karena itu, konsumen
Indonesia rata-rata sering melakukan pembelian barang-barang yang tidak
direncanakan sebelumnya.
3.
Cenderung berkelompok dan suka berkumpul.
Konsumen Indonesia memiliki kecenderungan suka
berkelompok dan berkumpul. Saat berkumpul dan berkelompok akan timbul
pembicaraan. Dalam pembicaraan tersebut akan menimbulkan efek words of mouth.
Efek words of mouth akan menimbulkan kemungkinan ada konsumen baru dari
konsumen yang terpuaskan. Dari konsumen yang terpuaskan akan menimbulkan repeat
orders.
4.
Adaptif dengan teknologi baru.
Perangkat seluler hampir semuanya sudah terkoneksi
dengan internet. Jumlah pengguna perangkat seluler Indonesia pun sudah mencapai
60% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.
5.
Fokus pada konten, bukan konteks.
Konten adalah informasi yang tersedia melalui media
atau produk elektronik. Konteks adalah suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung
tau menambah kejelasan makna. Informasi yang tersedia di media atau produk
elektronik lainnya tentu saja tidak memberikan informasi yang jelas.
6.
Menyukai barang-barang produk luar negeri.
Harga acapkali dibandingkan dengan kualitas. Semakin
tinggi harga dianggap semakin bagus kualitasnya. Harga barang-barang produksi
luar negeri mayoritas memiliki harga lebih tinggi daripada barang-barang
produksi dalam negeri. Gengsi menjadi salah satu alasan juga mengapa konsumen
Indonesia lebih menyukai barang-barang produksi luar negeri.
7.
Semakin memperhatikan masalah religious.
Indonesia adalah negara beragama. Konsumen Indonesia
menjadi lebih sensitive untuk hal-hal yang berbau keagamaan. Produk dan jasa
yang berbau agama semakin lebih banyak digemari.
8.
Suka pamer dan gengsi.
Kecenderungan manusia adalah ingin dipuji. Konsumen
Indonesia yang berasal dari golongan ekonomi menengah ingin dipuji jika bisa
membeli barang yang tidak bisa dibeli orang lain. Konsumen Indonesia dari
golongan ekonomi atas membeli barang-barang branded supaya dipuji dan sebagai
prestise karena gengsi.
9.
Tidak banyak dipengaruhi oleh budaya lokal.
Keanekaragaman budaya dan adat istiadat sudah tidak
lagi menjadi alasan dalam memilih dan menggunakan suatu produk. Globalisasi
membuat konsumen Indonesia memiliki karakteristik tidak banyak dipengaruhi lagi
oleh budaya lokal.
10.Kurang mempedulikan
lingkungan.
Perubahan iklim adalah isu yang popular di abad 21.
Isu tentang lingkungan menjadi penting terkait tentang pemanasan produk.
Perusahaan berlomba-lomba untuk ikut andil dalam lingkungan. Produk yang akan
diproduksi sudah dirancang supaya sustainable terhadap lingkungan. Lain halnya
dengan konsumen luar negeri, konsumen Indonesia masih belum peduli akan
lingkungan.
Faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen
Indonesia
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah :
1.
Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting
bagi perilaku pembelian.
2.
Faktor Sosial
Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang
relatif homogeny dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang
anggotanya menganut nilai- nilai,minat, dan perilaku yang serupa.
3.
Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik
psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan
yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.
4.
Faktor Psikologi
Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh
lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan
pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pasa waktu yang akan datang.
Dari keempat faktor diatas, faktor
yang sangat mempengaruhi perilaku konsumen Indonesia adalah faktor budaya.
Karena budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar.
Anak-anak yang sedang tumbuh mendapat seperangkat nilai, persepsi, preferensi,
dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Tetapi menurut
saya hal tersebut tidak hanya berlaku pada konsumen Indonesia saja tetapi
berlaku pada konsumen negara lain.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar